Halo, Sobat Sikapi! Rumah bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga merupakan kebutuhan mendasar sekaligus aset investasi yang penting. Nilainya yang cenderung meningkat dari waktu ke waktu membuat properti semakin diminati. Sayangnya, banyak generasi milenial yang merasa sulit untuk memiliki rumah pertama, baik dalam bentuk apartemen maupun rumah tapak. Hal ini sering dikaitkan dengan rendahnya minat milenial dalam berinvestasi di sektor properti.
Tingginya biaya hidup yang tidak sebanding dengan pendapatan membuat membeli rumah terasa sulit bagi banyak milenial. Terlebih lagi, kenaikan harga properti sering kali melampaui kenaikan gaji. Oleh karena itu, kali ini kita akan membahas langkah-langkah yang bisa dilakukan agar Sobat Sikapi bisa memiliki rumah di usia 25 tahun.
Bagi banyak milenial, memiliki properti belum menjadi prioritas utama. Mereka lebih mengutamakan gaya hidup seperti belanja, traveling, dan hobi lainnya. Rumah sering kali berada di urutan bawah dalam daftar prioritas mereka. Mereka lebih memilih menikmati hidup dan menjelajahi dunia daripada memikirkan investasi jangka panjang seperti membeli rumah.
Namun, meskipun hidup harus dinikmati, persiapan untuk masa depan tetap penting. Sobat Sikapi tentu tidak ingin mencapai usia 40 tahun, sudah berkeluarga, tetapi masih tinggal bersama orang tua, bukan?
Rumah atau apartemen juga dapat menjadi investasi yang solid. Namun, properti bukanlah investasi yang mudah dicairkan kapan saja. Diperlukan waktu agar properti benar-benar bisa menjadi aset yang bernilai, terutama dengan mempertimbangkan faktor lokasi dan pasar. Namun demikian, properti merupakan salah satu investasi yang relatif aman karena nilai tanah dan bangunan cenderung meningkat stabil. Sebagai contoh, properti yang dibeli seharga Rp400 juta pada tahun 2016, bisa bernilai Rp600 juta atau lebih hanya dalam beberapa tahun.
Generasi milenial sering pesimis tentang memiliki rumah sendiri karena tingginya harga properti, mahalnya suku bunga KPR, dan sulitnya mencari pekerjaan yang menawarkan gaji yang cukup. Memang, harga beli rumah dan besarnya uang muka (down payment, DP) sering menjadi kendala. Untuk mengatasi hal ini, milenial dapat memanfaatkan skema pembiayaan seperti Kredit Pemilikan Rumah/Apartemen (KPR/KPA) yang ditawarkan oleh bank. Dengan memperbesar uang muka, Sobat Sikapi bisa mengurangi bunga yang dibebankan. Idealnya, persiapkan uang muka setidaknya 30% dari total harga rumah.
3 Alasan Mengapa Tidak Perlu Menunda Membeli Rumah
- Harga Rumah Terus Meningkat
Harga rumah cenderung naik setiap tahun, terutama di lokasi yang strategis. Semakin lama menunda pembelian, semakin besar dana yang perlu Sobat Sikapi siapkan.
- Usia Terus Bertambah
Semakin lama menunda, semakin sedikit waktu yang Sobat Sikapi miliki untuk mengumpulkan dana. Selain itu, jika ingin mengajukan KPR, usia menjadi faktor penting karena bank biasanya menetapkan batas usia untuk pelunasan kredit, yaitu sekitar 55 tahun.
- Ketersediaan Lahan Semakin Menyempit
Permintaan yang tinggi akan properti membuat lahan perumahan semakin terbatas, terutama di lokasi-lokasi strategis. Menunda pembelian bisa membuat Sobat Sikapi sulit menemukan rumah dengan lokasi dan harga yang ideal.
Sebelum memutuskan membeli rumah, pastikan Sobat Sikapi mempertimbangkan berbagai aspek. Cari beberapa pilihan properti, baik rumah baru maupun rumah bekas. Pastikan juga legalitas rumah sudah lengkap, seperti Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan Sertifikat Hak Milik (SHM).
Lokasi rumah juga menjadi pertimbangan penting. Pastikan Sobat Sikapi melakukan survei mendalam dan tidak hanya mengandalkan iklan.
Langkah-Langkah Agar Milenial Bisa Memiliki Rumah di Usia 25 Tahun
- Tentukan Anggaran Rumah
Mulailah dengan menetapkan target harga rumah yang realistis sesuai dengan pendapatan Sobat Sikapi. Cari lokasi yang menawarkan harga rumah terjangkau, misalnya di pinggiran kota besar seperti Depok, Tangerang, atau Bekasi.
- Menabung Uang Muka Secara Disiplin
Salah satu kendala terbesar adalah mengumpulkan uang muka. Disiplin menabung setidaknya 30% dari penghasilan bulanan sangat membantu dalam mencapai target.
- Cari Penghasilan Tambahan
Jika pendapatan utama belum mencukupi, cari pekerjaan sampingan yang bisa dilakukan tanpa mengganggu pekerjaan utama. Menjadi freelancer atau memanfaatkan platform online bisa menjadi pilihan.
- Mulai Berinvestasi
Jangan biarkan uang mengendap di tabungan tanpa memberikan hasil. Investasikan di instrumen yang aman seperti reksa dana atau emas untuk mempercepat pengumpulan uang muka.
- Hemat Biaya Hidup
Kurangi pengeluaran yang tidak perlu seperti makan di luar atau belanja barang-barang yang tidak mendesak. Sobat Sikapi juga bisa memanfaatkan barang bekas atau menekan biaya transportasi untuk menghemat lebih banyak.
Dengan disiplin dan perencanaan yang baik, milenial bisa memiliki rumah di usia 25 tahun. Misalnya, dengan menabung Rp30 ribu per hari selama 10 tahun, Sobat Sikapi bisa mengumpulkan uang muka untuk sebuah apartemen seharga Rp350 juta di usia 25 tahun.
Usia produktif saat ini menjadi saat yang tepat untuk kalian menabung dana membeli rumah. Rumah yang kalian beli juga dapat menjadi sumber pendapatan “berkelanjutan” dengan cara disewakan untuk dijadikan sebagai kos-kosan, penginapan, atau bahkan kantor suatu perusahaan.